Bener, waktu itu pernah tugas kuliah udah kelar, pokoknya lagi enak2. Eh ada panggilan rapat organisasi yang begitu tiba2 ( *・ω・)ノ
Nyatanya, memang begitulah hidup. Macam gelombang naik turun yang habis melenggang tinggi seringkali langsung turun drastis.
Abdullah bin Mas'ud pun pernah menasihati, "ma'a kulli farhah, tarhah", di setiap ada kesenangan, akan diikuti pula dengan duka.
Itulah yang membuat surat Al Insyirah semakin bertambah dalam maknanya bagi siapapun yang membacanya: sebab satu kesulitan diiringi dengan dua kemudahan.
Ketika hidup naik turun antara bahagia dan duka, untuk menuju bahagia lagi ternyata jalannya lebih luas dan lebih luang.
Hidup itu, kalau tidak senang, atau sedih, atau B aja; kaya ga ada apa-apa gitu, "breathe in the amazing; hold on through the awful; and relax and exhale during the ordinary..."
Kalau kata Rasul, ajaibnya hidup mukmin itu; jika diberi nikmat ia bersyukur, jika diuji ia bersabar.